Senin, 07 Maret 2011

Prosesi Pernikahannku Part II

101010


1. IJAB KABUL

Hari yang kunanti-nanti dan paling deg-degan dihatiku....................
hari dimana hal itu datang pada saat umurku tepat 25 tahun lebih 9 bulan haha....haha..........
yah hari ini dimana gw melangsungkan acara akad nikah....................

Setelah beberapa serangkaian prosesi kemarin gw ngak boleh cape,ngak boleh ke dapur, ngak boleh mandi (coz mitosnya ntar acara besoknya terjadi hujan terus jadinya tamunye sedikit yang dateng...kikkikkkkkk), yah dimajakan lah ibaratnya puteri 1 hari...........(apa mungkin dimanjakan ..coz besok2 yang manjakan udah suami...hi...hi...hi...

Acara ini penting banget bagi gue......jadinya hampir ngak tidur tuh semaleman (nah mitosnya lage......calon pengantin jangan tidur dulu sebelum jam 12 teng.......karna puteri2 n' bidadari2 kayangan lage pada ngumpul.......sehingga membuat aura kita besok page bisa keliatan seperti puteri......kikkkkkkkkkkk).

Pagi ini gw bangun jam 04.00 subuh.......ngak boleh mandi jadi cuma sikat gigi n cuci muka dulu, trus gw celingak-celinguk ngak jelas ngeliat orang rumah udah kayak pasar di page hari................, karna lapar sarapan page ini menunya nasi pecel n telur dadar......(makan gw sedikit saja....coz takutnya perut terlihat buncit ntar.....ha..ha..ha), setelah itu duduk2 sambil nunggu tukang riasnya kok belum kunjung dateng juga yah.......................(lame nunggunya ntar gimana klo ngak dateng!!!!!).

Nah periasnya dah dateng n' gw dah siap dirias   hihiiihiiii. yang pertama gw lakukan adalah gw bilang ma periasnya :
1. riasnya sederhana saja, jangan keliatan terlalu menor.
2. gw maunya dirias jawa banget (coz pengen keliatan muka jawa banget,secara cinta negeri sendiri) 
3. buat semua orang pangling coz ini moment menentukan (maunya tapi ngak tau hasilnya he,....he..he)
4. he..he.......siap deh diapakan aja asal cantik




Setelah semuanya selesai akhirnya waktunya gw untuk memakai baju nikahnya. Tema baju untuk akad nikah gw warnanya putih (coz katanya suci), bajunya beli n gak jahit, belinya pun gak mahal yang penting keliatan indah n cantik....he..he..he...betul ngak.

Jam menunjukan pukul 07.30 page di hari minggu ini, semua udah siap, papa,mama, para pengiring pengantin, mobil, keluarga, saudara, dan handai toulan yang lain juga sudah pada siap.............n sempat merasa sedih.....karna merasa akan menjadi milik orang laen..........n bukan tanggungan pa & ma lage...but aku tetep anak mereka jadi tidak apa (sempat berfikir klo nangis entar maskara yang ada pada mata jadi luntur ntar mengurangi kecantikanku di page ini....(norak yeee)....jadi di batalin nangisnya.....ha..ha)

Acara akad nikahku ini ngak dilakukan dirumah tapi di Masjid Agung At -Taqwa Bondowoso, yang ngak jauh dari rumahku....perjalanan menuju masjid kurang lebih 5 menit. Setelah sampai di masjid aku turun dari mobil dan merasa tambah deg-degan. Huuuuuh akhirnya   its real,,,,,,,,,,,,,........sambil menunggu calon mempelai pria.




Jam menunjukan 07.40 dimana calon mempelai pria dateng bersama orang tua, adik dan keluarganya ohhhh............jantung serasa mau copottt, setelah dipingit selama 1 bulan (he....padahal jauh-jauhan pingit ngak dipingit tetep ngak ketemu) akhirnya bisa melihat calon suamiku..........tampangnya rada tegang (deg-degan kale yeeeee atau lage hafalin naskah...kwkkkkkkkkkk).




Setelah jam masjid menunjukan pukul 08.00 page nah mulailah prosesi akad nikahku 
Susunan acara pada prosesi pernikahan ku :

1. Pembacaan kalam ilahi 



 2. Kotbah nikah dari penghulu ( secara pada kesempatan kale ini kakekku sendiri 
    penghulunya he..he..he,    tapi lama amitttt...cape duduknya dibawah kaki pada kesemutan 
    nihhhhh sekaligus deg-degan)



 3. Ijab Kabul * Alhamdulliah lantang dan tidak ada kesalahan (cepet, akurat dan cukup 
    sekale) sempat terfikir berapa lama belajarnya he..he....btw aku bangga ma suamiku love u cyang *



 4. Penandatanganan buku nikah, saksi n kedua orang tua




5. Tukar cincin n' penyerahan mas kawin




6. Sungkeman ma Orang Tua n Mertuaku ( nah ini nih yang buat air mata gw jatuh tak
    menentu,,,,jadi deh gw nangis bombay ....duhh..........udah deh ngak mikirin make up lage)




7. Ucapan selamat dari keluarga, handai taulan dan sahabat2 gw (Khususnya teman2
    keluarga besar Usaha dan Investasi P2HP yang jauh2 dateng dari jakarta dimana turun
   dari pesawat pada cakep n sampai rumah gw kayak wedus....kikkkkkkkkkwkkwkkwkkk.
    love u semua thanks alot yeeeee).




8. Foto2.......Que



 9. Pulang kerumah karena akan ada acara selanjutnya yaitu Walimatul Usri (walimahan) 
     acara doa-doa gitu deh sama para tetangga rumah khususnya yang cow2 n bapak2 aja......


10. Terus salam2an deh

11. Makan2 perut dah laper nihhhhhhhhhhh



12. foto2 again hihihiiiiiiii



2. MALAM RESEPSI




Pada malam harinya, penganten pria diantar oleh saudara-saudaranya  dan kedua orang tuanya  tiba didepan rumah pengantin putri dan berhenti didepan pintu rumah (pada kesempatan ini tidak dirumah tapi diaula gedung kwkkkkkkkk). Sementara itu, pengantin wanita  dengan dikawal saudara-saudaranya dan diikuti kedua orang tuanya, menyongsong kedatangan rombongan pengantin pria dan berhenti dipintu gedung tempat berlangsungnya acara resepsi.





Didepan pengantin wanita, dua gadis kecil yang disebut patah  membawa kipas. Dua anak laki-laki muda dan  dua orang wanita muda masing-masing membawa sebuah rangkaian bunga khusus yang namanya kembar mayang. Seorang ibu pengiring pengantin pria maju dan memberikan Sanggan kepada ibu pengantin putri sebagai tanda penghormatan untuk penyelenggaraan upacara perkawinan. Sanggan itu berupa buah pisang yang dibungkus rapi dengan daun pisang dan ditaruh diatas nampan.
 
 
 
 
Pada waktu upacara panggih, kembar mayang dibawa keluar aula gedung dan dibuang diperempatan jalan didekat berlangsungnya upacara perkawinan, maksudnya supaya upacara  berjalan selamat dan tidak ada gangguan apapun dan dari pihak manapun.



1. Balangan suruh
Kedua penganten bertemu dan berhadapan langsung pada jarak sekitar dua atau tiga meter, keduanya berhenti dan dengan sigap saling melempar ikatan daun sirih yang diisi dengan kapur sirih dan diikat dengan benang. Ini yang disebut ritual balangan suruh.

Kedua penganten dengan sungguh-sungguh saling melempar  sambil tersenyum, diiringi  kegembiraan semua pihak yang menyaksikan. Menurut kepercayaan kuno, daun sirih punya daya  untuk mengusir roh jahat. Sehingga dengan saling melempar daun sirih, kedua pengantin adalah benar-benar pengantin sejati, bukan palsu.
 

2. Ritual Wiji Dadi





Penganten pria menginjak sebuah telur ayam  kampung hingga pecah dengan telapak kaki kanannya, kemudian kaki  tersebut dibasuh oleh penganten putri dengan air kembang.

Pralambang nya : rumah tangga yang dipimpin seorang suami yang bertanggung jawab  dengan istri yang baik, tentu menghasilkan hal yang baik pula termasuk anak keturunan.

Ritual memecah telur ini ada versi lain dari Yogyakarta, pelaksanaannya sebagai berikut :

Pengantin pria dan wanita berdiri  berhadapan tepat. Telapak kaki kanan mempelai pria dibasuh dengan air kembang oleh mempelai putri dengan sikap jongkok. Perias temanten sebagai pembimbing  upacara, memegang telur ayam kampung itu ditangan kanannya.Ujung telur tersebut oleh perias ditempelkan pada  dahi pengantin pria dan kemudian pada dahi pengantin wanita.Kemudian telur itu dipecah oleh perias diatas tumpukan bunga yang berada diantara kedua pengantin Ini penggambaran kedua pengantin sudah mantap dalam satu pikiran, sadar saling kasih  membina rumah tangga yang  bahagia sejahtera dan menghasilkan anak keturunan yang  baik-baik


3. Ritual Kacar Kucur atau Tampa Kaya.






Sepasang pengantin  dengan bergandengan  dengan jari kecilnya berjalan menuju depan krobongan, tempat dimana upacara tampa kaya diadakan.Upacara kacar kucur ini menggambarkan : suami memberikan seluruh penghasilannya kepada istri. Dalam ritual ini suami memberikan kepada istri : kacang, kedelai, beras, jagung, nasi kuning, dlingo bengle, beberapa macam bunga dan uang logam dengan jumlah genap.Istri menerima dengan segenap hati dengan selembar kain putih yang ditaruh diatas selembar tikar tua yang diletakkan diatas pangkuannya. Artinya istri akan menjadi  ibu rumah tangga yang baik dan berhati-hati


Catatan : Pada masa dulu, ritual tampa kaya , dhahar kembul dll, memang dilakukan didepan krobongan yang ada disenthong tengah ( Ruang tengah rumah kuno yang biasa dipakai untuk melakukan sesaji). Pada masa kini, ritual tersebut tetap diadakan meskipun upacara perkawinan diadakan digedung pertemuan atau hotel. Dekorasi dibelakang kursi temanten adalah ukiran kayu yang berbentuk krobongan. Ini untuk mengikuti perkembangan zaman dan sekaligus tetap melestarikan tradisi.
 

 4. Ritual Dhahar Klimah atau  Dhahar Kembul





Dengan disaksikan orang tua pengantin putri dan kerabat dekat, sepasang pengantin makan bersama, saling menyuapi. Mempelai pria membuat tiga kepal nasi kuning dengan lauknya berupa telor goreng,tempe, kedelai, abon, ati ayam. Lalu ia menyuapkan kepada istrinya, sesudah itu ganti sang istri menyuapi suaminya, diakhiri dengan minum teh manis bersama. Ini melambangkan bahwa mulai saat ini keduanya akan mempergunakan dan menikmati bersama  apa yang mereka punyai.


5. Mertui atau Mapag Besan

Kedua orang tua pengantin putri menjemput kedua orang tua pengantin pria didepan rumah  (  untuk perkawinan digedung menjemputnya didepan ruangan tempat berlangsungnya acara ritual) dan mempersilahkan  mereka masuk rumah/ ruangan tempat upacara, selanjutnya mereka berjalan bersama menuju ketempat upacara. Ibu-ibu berjalan didepan, bapak-bapak mengiringi dari belakang. Kedua orang tua pengantin pria didudukkan  sebelah kiri pengantin, orang tua pengantin putri duduk disebelah kanan penganten.


6. Upacara Sungkeman




Sepasang pengantin melakukan  sungkem kepada kedua belah pihak orang tua. Mula-mula kepada orang tua pengantin wanita kemudian kepada orang tua pengantin pria. Sungkem adalah merupakan bentuk penghormatan tulus kepada orang tua dan pinisepuh.

Pada waktu sungkem ( menghormat dengan posisi jongkok , kedua telapak tangan menyembah dan mencium lutut yang di-sungkemi), keris yang dipakai pengantin pria dilepas dulu dan dipegangi oleh perias, sesudah selesai sungkem , keris dikenakan kembali.

Orang tua dengan haru menerima penghormatan berupa sungkem dari putra putrinya dan pada waktu yang bersamaan juga memberikan restunya supaya  keduanya menempuh hidup rukun, sejahtera. Tanpa mengucapkan kata-kata itu, sebenarnya para orang tua pengantin sudah memberikan restu yang dilambangkan dari kain batik yang dikenakan yang polanya truntum , artinya punyailah rejeki yang cukup selama hidup. Kedua orang tua juga menggunakan ikat pinggang besar  yang namanya sindhur dengan pola gambar dengan garis yang melekuk-lekuk, artinya orang tua mewanti-wanti kedua anaknya supaya selalu bertindak hati-hati, bijak dalam menjalani kehidupan nyata didunia ini.












Ritual lain


Sindhur Binayang






Sesudah ritual Wiji Dadi, ayah pengantin putri berjalan didepan kedua temanten menuju ke kursi pengantin didepan krobongan, sedangkan ibu pengantin putri berjalan dibelakang kedua temanten, sambil menutupi pundak kedua pengantin dengan kain sindhur. Ini melambangkan , sang ayah menunjukkan jalan menuju ke kebahagiaan, sang ibu mendukung.


Timbang
 
 
 
 
 Kedua penganten bersama-sama duduk dipangkuan ayahanda pengantin putri. Sesudah menimbang-nimbang sejenak, ayahanda berkata : Sama beratnya, artinya ayah mencintai keduanya , sama , tidak dibedakan.



Tanem
 
 
 

Selanjutnya, ayah mendudukkan sepasang pengantin dikursi mahligai perkawinan. Itu untuk memperkuat  persetujuannya terhadap perkawinan itu dan memberikan restunya.


foto-foto lainnya he....he...he....;
 




he...he  ......makasih yah buat semua yang udah ngebantu acara ini................
semua berjalan dengan baik dan sesuai rencana
hari ini statusku udah menyandang Ny.Zamala hahahah.......(love u Ayahhhhh)
Ya Allah Swt makasih atas semuanya makasih atas nikmatnya ...................amiennnn
semoga pernikahan ini kau Ridoi dan kau berkahi menjadi keluarga sakinah, mawadah dan wahrohmah